Sinergitas TN MaTaLaWa Dengan Pemkab Sumba BaratBerita 5 Juli 20187 Juli 20180 Kepala Balai Taman Nasional MaTaLaWa berkoordinasi dengan Bupati Sumba Barat di ruang pertemuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumba Barat, Kamis (05/07/2018). FOTO/SILVERIUS W.K Waingapu, 5 Juli 2018. Sebagai satu-satunya kawasan konservasi di Pulau Sumba, Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti) merupakan asset negara yang sangat berharga dimiliki oleh masyarakat Sumba. Hal ini seperti yang diucapkan Maman Surahman (Kepala Balai Taman Nasional MaTaLaWa) saat berkoordinasi dengan Bupati Sumba Barat di ruang pertemuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumba Barat. Beliau menambahkan kehadiran Balai Taman Nasional MaTaLaWa di Pulau Sumba bertugas untuk mengamankan asset Negara tersebut untuk keberlangsungan kehidupan di Pulau Sumba.Pada kesempatan tersebut selain melaksanakan koordinasi terkait kerjasama pembangunan strategis di kawasan Taman Nasional MaTaLaWa, disampaikan pula beberapa program yang telah dilaksanakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional. Diantaranya pelatihan usaha (pengolahan bambu dan kopi), pendampingan kelompok dan pemberian
Improving skill Pemandu Wisata Air Terjun Lapopu TN MaTaLaWaBerita 5 Juli 20188 Juli 20180 Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I dan Kepala Resort Waimanu memberikan arahan pada kegiatan improving skill pemandu wisata di lokasi wisata air terjun lapopu, Kamis (05/07/2018). FOTO/SPTN I WAIBAKUL Waingapu, 5 Juli 2017. Meningkatnya kunjungan wisata ke air terjun Lapopu di kawasan Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti) yang berbatasan dengan desa Katikuloku dan Rewarara juga turut meningkatkan pendapatan masyarakat kedua desa tersebut. Masyarakat memperoleh tambahan penghasilan dari menjual jasa sebagai pemandu wisata (interpreter) ataupun porter. Balai Taman Nasional MaTaLaWa pun telah memfasilitasi masyarakat dengan mendirikan kios untuk mereka berjualan di areal loket air terjun.Namun untuk lebih menyeragamkan pelayanan jasa yang akan diberikan kepada para pengunjung, Balai Taman Nasional MaTaLaWa mengadakan diskusi dengan para pemandu wisata yang ada di Lapopu. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I, Abdul Basit Nasriyanto, S.Hut, M.Sc, dan Kepala Resort Waimanu, Bayu Kurniawan, S.Hut, menekankan kepada para pemandu bahwa perilaku
Bersama JICS, Balai TN MaTaLaWa Siaga KarhutlaBerita 30 Juni 20182 Juli 20180 Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I memberikan pengarahan kepada tim patroli tentang kesiapsiagaan dalam pengendalian kebakaran hutan pada kegiatan peninjauan lapangan di 4 lokasi restorasi, Sabtu (30/06/2018). FOTO/ABDUL BASIT NASRIYANTO Waingapu, 30 Juni 2018. Terdapat 4 blok hutan di Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti) yang menjadi lokasi restorasi yang dikerjakan oleh Japan International Cooperation System (JICS) dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan sebagai tenaga kerja (29/6). Blok hutan yang dimaksud yaitu blok hutan Taman Mas, Tangairi, Manurara dan Waimanu.Asisten manajer lapangan, Fahri, beserta 3 asisten lapangan memaparkan hasil kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama 1 bulan. Fahri mengungkapkan bahwa kegiatan pada bulan ini difokuskan pada patroli pencegahan kebakaran hutan oleh para masyarakat yang bekerja dalam proyek restorasi. Kegiatan sosial kemasyarakatan yang biasanya dilakukan dengan kampanye ke sekolah-sekolah belum dilakukan karena sedang masa libur sekolah. Baca : Evaluasi Kerjasama Balai TN MaTaLaWa Bersama Dengan JICS Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional
Efektifitas Pengelolaan Kawasan TN MaTaLaWa Hingga Tahun 2018 Terus Mengalami PeningkatanBerita 26 Juni 201829 Juni 20180 Fasilitator memaparkan hasil penilaian efektifitas pengelolaan kawasan Laiwangi Wanggameti kepada 20 orang peserta di Aula Kantor Balai Taman Nasional MaTaLaWa, Selasa (26/06/2018). FOTO/LUTFI R. YUSUF Waingapu, 26 Juni 2018. Penilaian kawasan konservasi yang didasarkan pada Peraturan Direktur Jenderal KSDAE Nomor: P.15/KSDAE-SET/2015 tentang Pedoman Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia atau biasa disebut dengan Management Effectiveness Tracking Tools (METT) telah sepenuhnya dilaksanakan Balai Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti). Setelah tahun lalu menilai kawasan Manupeu Tanah Daru, penilaian kawasan Laiwangi Wanggameti telah terlaksana pada hari Selasa, 26 Juni 2018 di Aula Kantor Balai Taman Nasional MaTaLaWa.Proses penilaian dipandu oleh fasilitator internal serta dihadiri oleh 20 orang yang terdiri dari pegawai Taman Nasional MaTaLaWa dan perwakilan tokoh masyarakat. Penilaian dilakukan secara objektif serta menghasilkan nilai efektifitas pengelolaan kawasan Laiwangi Wanggameti sebesar 70%. Hasil tersebut menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas sistem pengelolaan kawasan Laiwangi Wanggameti yang sebelumnya hanya 63%. Baca
Perjuangan Petugas Balai TN MaTaLaWa 24 Jam Padamkan Api di NggongiBerita 26 Juni 20182 Juli 20180 Petugas melakukan penelusuran areal kebakaran yang terjadi di blok hutan Watubara - Nggongi, Minggu (24/06/2018). FOTO/ROMELUS LR Waingapu, 26 Juni 2018. Kawasan Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti) yang didominasi padang rumput sangat rentan terbakar. Terlebih pada musim kemarau ini, rumput yang mengering dan hembusan angin yang kuat menjadi faktor sempurna pemicu kebakaran.Seperti yang terjadi pada hari Minggu, 24 Juni 2018 yang lalu sekitar pukul 3 sore, petugas piket siaga kebakaran hutan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Balai Taman Nasional MaTaLaWa, Sipri, melaporkan kejadian kebakaran yang terjadi di Nggongi. Tim pengendalian kebakaran hutan SPTN Wilayah III langsung menanggapi laporan dengan mengirim petugas berjumlah 6 orang yang dikomandani Kepala Resort Tandulajangga, Polhut Pelaksana Romelus Lopianus.Setelah dilakukan penelusuran, kebakaran terjadi di blok hutan Watubara yang tersebar pada 3 lokasi berbeda dengan jarak 6 km dari pemukiman masyarakat. Kegiatan pemadaman berlangsung cukup dramatis karena lokasi kebakaran berada pada
Halal Bihalal, Memupuk Kekompakan Dan Meningkatkan Semangat Pegawai TN MaTaLaWaBerita 25 Juni 201826 Juni 20180 Kepala Balai Taman Nasional MaTaLaWa menyampaikan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh pegawai pada acara halal bihalal di Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Waibakul pada tanggal 25 Juni 2018. FOTO/DWI PUTRO Waingapu, 25 Juni 2018. Durasi cuti bersama hari raya Idul Fitri tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena jumlah hari libur yang cukup banyak. Demi menjaga kekompakan para pegawai serta meningkatkan kembali semangat bekerja para pegawai, Balai Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti) mengadakan halal bihalal di Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Waibakul pada tanggal 25 Juni 2018. Baca : Pegawai Balai TN Matalawa Siap Bekerja Bersama Kelola Kawasan Konservasi Di Pulau Sumba Kepala Balai Taman Nasional MaTaLaWa, Maman Surahman, S.Hut., M.Si, sebagai pembuka menyampaikan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh pegawai. Beliau sangat mengapresiasi kerja keras para pegawai yang melakukan piket harian selama libur hari raya. Kerjasama antar seksi wilayah maupun resort
Persyaratan Birding And Photo Competition TN MaTaLaWaPengumuman 25 Juni 201826 Juni 20180 Gambar publish diambil dari Akun Instagram Taman Nasional MaTaLaWa. Taraaaaaa.. Selamat pagi sobat kaka, ini loh persayaratan birding and foto competition at Matalawa National Park. Buat kamu yang tanya gimana sih cara ikutan birding and photo competition ini, yuk ah cek it out.. Daaaaaaan jangan lupa cepetan daftarkan segera diri kamu sekarang juga, kuota terbatas !!follow account instagram (tamannasional_matalawa), facebook (taman nasional manupeu tanah daru dan laiwangi wanggameti), atau twitter (matalawa_sumba) untuk informasi selanjutnya.atau silahkan hubungi kami di 👇🏻: .Indra 0813 37384564 Dwi putro 0813 97114854 Jani 081239573392 Baca : Burung-burung di Taman Nasional MaTaLaWa, Unduh Segera Buku Panduannya! Formulir pendaftaran silahkan download di bio kami.. ditunggu ya 🤗#TamanNasional #NationalPark #ayoKeTamanNasional #TamanNasionalManupeuTanahdaruLaiwangiWanggameti #tnmatalawa #lapopuwaterfall #ManupeuTanahdaru #LaiwangiWanggameti #indonesia #humasklhk #klhk #menlhk #monitoringjulangSumber: Urusan Informasi dan Promosi Taman Nasional MaTaLaWa Editor: editor@tnmatalawa.com
Taman Nasional Manupeu Sumba Jadi Pusat Penelitian, Berita Oleh REPUBLIKA.CO.ID, KUPANGPress Release! 22 Juni 20180 Berita tentang Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti) sebagai pusat penelitian mahasiswa kembali dimuat oleh koran online Republika. Dengan bersumber berita dari AntaraNews.com Kupang, Red: Yudha Manggala P Putra melakukan republish dengan cara tersendiri. Seperti apa beritanya, silakan disimak! Taman Nasional MaTaLaWa Sumba memiliki sejumlah keunggulan hayati. REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, memiliki sejumlah keunggulan hayati yang menjadi daya tarik bagi wisatawan hingga peneliti. Lokasi ini bahkan telah menjadi pusat penelitian mahasiswa dari berbagai lembaga perguruan tinggi di tanah air.Kepala Taman Nasional Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa), Maman Surahman ketika dihubungi Antara dari Kupang, Jumat (22/6), mengatakan kawasan Taman Nasional di Pulau Sumba itu telah menjadi lokasi pusat penelitian bidang keilmuan."Kawasan Taman Nasional Matalawa memiliki beragam keunggulan hayati sehingga menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam bidang keilmuan maupun
Taman Nasional MaTaLaWa Jadi Pusat Penelitian, Berita Oleh AntaraNews.Com KupangPress Release! 22 Juni 201822 Juni 20180 Taman Nasional MaTaLaWa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti) mendapatkan kesempatan menjadi pusat penelitian mahasiswa dari berbagai lembaga perguruan tinggi di Tanah Air. Sebagaimana diungkap oleh tim redaksi AntaraNews.Com di Kupang yang terdiri dari pewarta : Benediktus Jahang dan editor: Laurensius Molan, bahwa Taman Nasional MaTaLaWa memiliki keunggulan karena terdapat keanekaragaman jenis tumbuhan yang mulai langka seperti Cendana. Penasaran dengan isi beritanya, mari kita simak! " Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi pusat penelitian mahasiswa dari berbagai lembaga perguruan tinggi di Tanah Air. " Kupang (AntaraNews NTT) - Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi pusat penelitian mahasiswa dari berbagai lembaga perguruan tinggi di Tanah Air.Kepala Taman Nasional Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa), Maman Surahman ketika dihubungi Antara dari Kupang, Jumat (22/6), mengatakan kawasan Taman
Balai TN MaTaLaWa Hijaukan Sumba Bersama Pemkab Sumba TimurBerita 22 Juni 201825 Juni 20180 Kepala Balai Taman Nasional MaTaLaWa didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha menanam pohon pada peringatan hari lingkungan hidup sedunia di mata air Howreni, Desa Maubakul, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur pada hari jumat (22/06/2018). FOTO/UR. INFORMASI PROMOSI Waingapu, 22 Juni 2018. Pemerintah Kabupaten Sumba Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup ternyata menaruh kepedulian yang sangat tinggi pada lingkungan. Hal ini tercermin dari semaraknya Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang telah dilaksanakan dalam bentuk pameran, bakti sosial, dan pemutaran film bertema lingkungan pada 5 Juni 2018. Adapun tema yang diusung adalah Hidup Harmonis Bersama dengan Alam. Baca : Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia TN MaTaLaWa Gelar Pameran Peringatan kegiatan masih berlanjut pada hari ini (22/06/2018) dengan melakukan penanaman di mata air Howreni, Desa Maubakul, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Penanaman ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD, Asisten Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Balai Taman Nasional MaTaLaWa, Komandan Pos Angkatan Laut, Komandan